Minggu, 23 November 2008

NIDA

Mendung mulai menggayut kota Yogyakarta ,ketika bus Rosalia Indah
perlahan meninggalkan kota Pelajar itu menuju Jakarta. Seorang wanita
berjilbab lebar berusia sekitar 30 tahunan duduk di salah satu bangku
dalam bis malam itu.Wanita berjilbab ini adalah salah satu Kader
Wanita Partai k* di kota itu,dan dia harus pergi ke Jakarta
untuk menghadiri Rakornas Bidang Wanita Partai k*.Sebenarnya
wanita ini telah bersuami,tapi suaminya memang sudah hampir 6 bulan
berada di luar Jawa, tugas dari perusahaanya.

Terpaksa wanita berwajah cantik ini memutuskan berangkat sendiri ke
Jakarta,untuk menghadiri Rakornas itu setelah mendapat izin dari
suaminya yang berada di Luar Jawa.
Semula dia hendak ikut rombongan Kader Wanita Partai k* lainnya
yang mencarter mobil pribadi ke Jakarta,namun setelah berselisih faham
dengan ,ketua rombongan kemarin yang membuatnya jengkel,wanita
berjilbab ini akhirnya memutuskan untuk berangkat sendiri, agar rasa
jengkel yang dirasakannya reda.

Wanita bernama Nida ini merasa aman di jalan walaupun dia sendirian,
tanpa suaminya. Dengan tubuh terbungkus jubah panjang berwarna hijau
dan berjilbab putih lebar hingga menutup sampai pantatnya,Nida
berpikir siapa yang berani usil meggodaku??.
Bus terus melaju menyusuri jalan berkelok di sekitar Magelang.Hujan
mulai turun sehingga bus yang ber-AC itu kian terasa dingin.Nida'
mengambil Majalah Ummi dari tas,sesaat kemudian wanita berjilbab ini
tenggelam dalam lembaran-lembaran halaman Majalah untuk Muslimah itu.
Menjelang kota Salatiga..Majalah Ummi edisi terbaru itupun habis
terbaca.Tak sengaja Nida' melirik ke samping teman duduknya yang
sekilas nampaknya seorang pemuda.
Ups..hati Nida tergetar ketika menyadari pemuda di sampingnya
ternyata juga sedang memperhatikanya.Pemuda itu terlihat gugup ketika
mata Nida memergokinya...segera saja dia membuang muka
di mata Nida pemuda itu terlihat cukup baik dan santun..usianya
mungkin sekitar 25 th an.

Sebagai seorang wanita bersuami yang telah matang berusia 32 th
dengan tiga orang anak, Nida hanya tersenyum melihat kegugupannya.
"Mau ke Jakarta dik?'tegur Nida mengawali pembicaraan..Pemuda itu
menoleh dan tersenyum,lantas mengangguk..kemudian dia balik bertanya
dengan pertanyaan yang sama kepada Nida.
Entah mengapa kemudian Nida menjadi akrab dengan teman duduknya
tersebut yang walapun dia seorang laki-laki yang asing,padahal Nida
bukan seorang wanita yang mudah akrab dengan laki-laki lain
sebagaimana Kader Wanita Partai k* lainnya.

Akhirnya Nida mengetahui pemuda itu bernama Robby,seorang Mahasiswa
di Yogya..tapi ada perlu sebentar ke Jakarta sehingga dia berada di
bus ini,wajahnya ganteng dan sangat simpatik.
Dalam perbincangan itu,entah mengapa diam-diam Nida membandingkan
Robby dengan Mas Imam, suaminya yg sejak setengah tahun lalu berada
di Luar

Jawa...Nida melihat tubuhnya sama dengan suaminya,atletis dan tegap
namun kalau wajah Robby lebih ganteng dan kulitnya lebih bersih dan
putih dibanding suaminya.Bahkan dengan dada berdesir,Nida akhirnya
menyadari kalau wajah Robby mirip sekali dengan bekas pacarnya dahulu
sebelum dia mengikuti kajian dan akhirnya menjadi Kader Partai
k* dengan jilbab lebar dana pakaian rapat menutup sekujur
tubuhnya.

Selama ini,Nida memang merasa kesepian,setelah hampir 7 bulan
ditinggal suaminya ke Luar Jawa.Walaupun 3 anaknya dapat
menghiburnya, tapi Nida adalah seorang wanita yang masih relatif muda
sehingga hasrat biologisnya seringkali mengganggu wanita berwajah
cantik ini. Hanya karena dia menyadari dirinya sebagai wanita
berjilbab sekaligus Kader Wanita Partai k*, hasrat biologisnya
tidak menyebabkan jatuh dalam perzinaa. Namun saat ini Nida merasa
terguncang dengan kehadiran Robby yang mirip sekali dengan bekas
pacarnya dulu. Saat ini, seolah Nida berada di masa awal-awal kuliah
dulu,saat pertama kali jatuh cinta dan berpacaran. Sebenarnya Nida
masih mencintai bekas pacarnya itu, hanya karena dia ikut kajian
Tarbiyah yang membuat dia memutuskan hubungan dengan pacarnya.

Pacarnya yang sangat kecewa dengan diputusnya hubungan kemudian
memilih ke Amerika dan melanjutkan kuliah di sana sementara Nida kian
aktif dalam Kajian kemudian menikah dengan salah seorang anggota
Kajian tersebut dan akhirnya menjadi Kader Wanita Partai k*
seperti sekarang ini.

Wanita berusia 32 tahun ini bagaikan kupa keadaan dirinya ketika
berbincang kian akrab dengan Robby. Ketika berulangkali mahasiswa ini
memuji kecantikan wajahnya, Nida menjadi salah tingkah. Kader Wanita
P k* ini

merasa tersanjung dengan pujian Robby, sebagimana pacarnya dahulu
sering menyanjungnya.
"Ah dik Robby,Mbak udah tua.."desis Nida dengan wajah terasa panas
mendengar pujian itu walaupun dalam hati Nida merasa senang.
"Bener kok mbak..mbak begitu cantik, manis apalagi pakai jilbab
seperti ini,jadi kian anggun beruntung deh yang jadi suami
Mbak.."kata Robby seraya lekat memandang wajah Kader Wanita P k* ini
"Aihh..dik Robby..udah..udah"seru Nida gemas,dan tanpa sadar jemari
wanita berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Robby
meringis.Namun sesaat Nida kemudian tersadar,kalau dia adalah seorang
wanita bersuami,apalagi dia adalah seorang Kader Wanita P k* yang
mengenakan jilbab. Wajah Nida terasa memanas ketika wanita berjilbab
ini melihat Robby tersenyum-senyum setelah dicubit.
"Jari mbak Nida...halus..lentik.."desisnya sambil tersenyum..namun
Kader Wanita P k* ini tak lagi menanggapinya.Nida mulai merasa dia
mendapat pengaruh aneh dari pemuda di sampingya itu, sehingga dia
begitu mudahnya akrab dengannya, atau mungkin kemiripan wajah Robby
dengan bekas pacarnya dulu yang membuat Nida bagaikan hanyut.

Pukul 9 malam,bus yang Nida tumpangi telah masuk kota Tegal.Hujan
begitu deras di luar bus menimbulkan suara deru yang cukup
keras.Wanita berjilbab ini melihat seluruh penumpang bus malam ini
telah tertidur lelap,kecuali sopir bus dan konduktur yang dilihatnya
tengah bercakap-cakap jauh di depan sana.
Nida melirik ke sebelah,ibu muda ini melihat Robby pun telah tertidur
dengan pulasnya, bahkan tubuhnya miring menghadap ke ara Nida. Tanpa
sadar, Nida kembali menikmati kegantengan wajah anak muda yang mirip
sekali denganpacarnya yang dulu. Wajah itu terlihat semakin menarik
saat terlelap pulas seperti ini. Dengan sedikit menggigit bibir, Nida
mengamati Robby dari rambutnya, wajahnya dan terus tubuhnya yang
terbungkus jaket almamater kampusnya.Tapi sesaat kemudian,darah Nida
terkesiap saat mata wanita berjilbab ini menatap celana yang dipakai
anak muda ini...
"Ihh!!" desis wanita berjilbab ini kaget ketika Nida melihat ternyata
restluiting celana Robby kini terbuka,padahal posisinya bersandar di
kursi dengan menghadap ke arah Nida.

Badan wanita berjilbab ini gemetar dengan mata membelalak lebar
ketika menyadari Robby ternyata tidak memakai celana dalam di balik
jeans yang dipakainya,sehingga mata Kader Wanita P k* ini membentur
batang kemaluan Robby yang terlihat jelas dari restluting yang
terbuka itu.
Nida memalingkan pandangannya dengan nafas yang mulai memburu dan
dada yang beredegup kencang..Nida memejamkan matanya rapat-rapat
berusaha mengusir bayangan yangdilihatnya tadi,namun justru ingatanya
kembali saat dia berpacaran dahulu ketika dia diminta oral sex oleh
pacarnya.

Semakin lama justru bayangan itu yang lebih menguasai dirinya.
Perlahan Nida memalingkan wajahnya kembali,sesaat memandang wajah
Robby yang masih pulas kemudian mata Kader Wanita P k* ini kembali
menikmati batang penis anak muda ini yang terlihat jelas dari
restluting jeans yang terbuka itu.
Nida melihat Penis Robby dalam keadaan tegang dan mengeras yang
membuatnya gemetaran .. baru pertama kali ini Kader Wanita P k* ini
melihat batang penis laki-laki selain milik suami dan bekas
pacarnya...birahi wanita berjilbab ini mulai terpancing saat
menyadari penis milik Robby berukuran lebih besar dan panjang
dibanding milik suaminya atau bekaspacarnya dulu..dan Nida semakin
gemetaran ketika tiba-tiba Robby menggeliat dalam tidurnya yang
membuat jeans yang telah
terbuka restlutingnya itu kian lebar terbuka.

Nida nyaris terpekik kecil,ketika wanita berjilbab ini melihat
setelah jeans itu kian terbuka, penis Robby justru tersembul
keluar..seakan akan memamerkan keperkasaannya kepada wanita berjilbab
yang cantik ini.Setelah beberapa saat berusaha untuk memalingkan dari
pandangan yang menggetarkan jantungnya akhirnya saat mata Nida nanar
memandang penis yang mengagumkan itu.Penis Robby yang tegang keras
dengan otot yang melingkari pada batang yang besar dan panjang itu
kian menambah kesan perkasa, membuat Nida semakin gemetar. Ujung
kemerahan penis itu terlihat mengkilat-kilat sementara daripangkal
penis itu nampak tersembul bulu-bulu kemaluan yang tercukur rapi.
Tanpa sadar mata Kader Wanita P k* ini justru menikmati penis mahasiswa
di sampingnya itu.

Beberapa saat kedua mata Nida menikmati penis Robby yang telanjang di
depannya itu sebelum wanita berjilbab ini akhirnya membuang muka ke
luar jendela bus dengan wajah yang terasa panas,badan Kader Wanita P k*
ini terasa panas dingin gemetaran dan nafasnya mulai
tersengal,sementara kemaluan Nida juga mulai terasa gatal.
Nida memejamkan mata berusaha menekan birahi yang mulai
menyerangnya..Ouhhhh
Hujan yang deras mengguyur bus yang dinaiki Nida membuat suasana bus
ber Ac itu kian dingin,namun justru badan wanita berjilbab ini terasa
panas..
Baru sejenak Nida memejamkan mata,mendadak wanita berjilbab ini
dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya.Nida membuka mata
dengan releks,namun sedetik kemudian Kader Wanita P k* ini membeku
bagaikan menjadi patung es..ketika menyadari tangan yang merayap
dipahanya adalah tangan pemuda di sampingnya..badan wanita muda ini
menjadi kejang ketika tangan kanan Robby mengelus perlahan pahanya
yang masih tertutup jubah hijau yang dikenakannya,sementara Nida
melihat Robby masih terlelap.

Entah kenapa, Nida hanya mampu menggigit bibir,ketika tangan Robby
mulai nakal melepas kancing jubah yang dikenakannya pada bagian perut,
(karena kebetulan bentuk jubah yang dipakai Nida adalah jubah dengan
kancing depan ke bawah),sehingga beberapa kancing jubah yang
dikenakan Kader Wanita P k* inipun terlepas.
Badan Nida kian menggigil,ketika tangan Robby mulai menyusup di balik
jubah yang dikenakannya..perlahan wanita berjilbab ini merasakan
tangan pemuda itu mengelus perutnya beberapa kali.lantas Kader Wanita
P k* ini merasakan tangan itu pemuda ini bergerak mengelus bagian bawah
perutnya sampai wanita ini merasakan celana dalam yang dipakai wanita
berjilbab ini tersentuh oleh jari jari tangan Robby
Ingin rasanya Nida menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah
menggerayangi daerah terlarang wanita berjilbab ini itu,namun entah
mengapa semuanya terasa beku, tubuhnya hanya mampu menggigil menahan
birahi ketika tangan Robby mengelus-elus selangkangannya yang masih
terbungkus celana dalam hingga ke duburnya..beberapa kali Nida
merasakan kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus-
elus tangan Robby dan diremas-remasnya lembut.Tanpa sadar Nida justru
membuka kedua pahaku kian lebar sehingga tangan Robby kian leluasa
menggerayangi kemaluannya yang masih tertutup celana dalam itu
beberapa lama.

Nida mulai mendesah perlahan,ketika tangan Robby terasa menyusup ke
balik celana dalam yang dikenakannya lantas menarik-narik rambut
kemaluannya yang tumbuh lebat tak tercukur...jemari tangan Robby
menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita berjilbab ini kian ke bawah
hingga sampai celah liang kemaluannya..
Kader Wanita P k* nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir liang
kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan Robby.Sekian lama
daerah tersebut tak tersentuh tangan laki-laki,namun kini diusap oleh
tangan laki-laki yang bukan suaminya.Rasa birahi ternyata telah
membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh
kemaluanku bukanlah suaminya..justru Nida mulai menggelinjang saat
jemari tangan Robby mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa
saat lantas wanita berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu
dibukanya dan jemari tangan Robby pun segera melesak ke dalam liang
kemaluan yang telah mengeluarkan tiga orang anak..
Tubuh Nida gemetaran dan mulutnya mendesah saat kemudian kelentit
dalam

kemaluannya disentuh oleh jemari tangan Robby lantas dipilinnya
lembut membuat Kader Wanita P k* ini nyaris terlonjak dari tempat
duduknya..
"Ohh..enaaak..sshhh"'desah Nida lirih dengan tubuh menggelinjang.Tanpa
disadarinya kedua tangan wanita berjilbab ini juga meremas-remas buah
dada yang masih terbungkus pakaian dan jilbab sehingga membuat kusut
jilbab putih lebar yang dikenakan Kader Wanita P k* ini.

Nida tak lagi menghiraukan keadaan bus yang dia tumpangi dan
statusnya sebagai Kader Wanita P k* yang berjilbab serta bersuami
Yang dirasakan Kader Wanita P k* ini adalah kenikmatan yang menjalar ke
sekujur tubuhnya,oleh jemari tangan Robby di liang kemaluannya.
"Ahh..sshh...dik Robbya..jangaaan"rintih Nida lirih namun terasa
nikmat luar biasa.
Tubuhnya menggelinjang di kursi bus yang masih tetap melaju itu.
Untunglah hujan begitu deras sepanjang perjalanan,sehingga desahan
dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh hujan di luar.
Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya,mata Nida
melirik ke wajah Robby.Namun betapa terkejutnya aku ketika melihat
ternyata pemuda ini sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi
dengan nafas yang memburu.
"Robby!!"pekik Nida lirih kaget."jangaan..ohhh..dik robby..jangaan"
Namun Robby tak menghiraukan pekikan Kader Wanita P k* ini.justru
wanita ini merasakan jari-jari tangan Robby kian dalam memasuki
liang kemaluannya.Jubah hijau yang dikenakan Nida tampak
menggelembung di bagian selangkangan oleh tangan Robby.Tangan yang
terlihat kukuh itu,hanya tampak setengah lengan,sementara telapak
tangan dan sebagian lengannya hilang menyusup ke balik jubah yang
dikenakan Kader Wanita P k* ini,bahkan ke balik celana dalam yang
dikenakannya.

Nida menjadi semakin kian gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan
Robby menyentuh dinding liang kemaluannya itu..rasa nikmat yang luar
biasa terasa di sekujur tubuh Kader Wanita P k* ini yang membuatnya
kian tersengal.Nida merasakan bagian terlarangnya kian berdenyut-
denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat penuh nikmat.
"ohh ..jangaaaan... jangaan..dik..."desah Nida lirih.Kader Wanita P k*
ini masih menyadari bahwa dia berada di bus umum sehingga Nida takut
di ketahui penumpang lainnya.
Namun derasnya hujan dan posisi tempat duduk mereka tanpa penumpang
lainnya di bagian belakang ,membuat kekurang ajaran Robby ini leluasa
dinikmatnya.

Kader Wanita P k* ini hanya pasrah dalam kenikmatan,ketika bagian
terlarangnya itu diobok-obok Robby dengan tangannya.Mata wanita
berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar
biasa dalam kemaluannya itu.Hanya desahan lirih penuh nikmat dan
gelinjangan tubuh yang kian liar di bangku bus malam ini.
Nida hampir mencapai puncak kenikmatanku ,ketika mendadak kepalanya
yang berjilbab di tarik Robby ke arahnya .Belum hilang
kagetnya ,Robby telah menekan kepala Kader Wanita P k* ini ke arah
selangkangannya.
"Aih !!"jerit Nida spontan ketika wajahnya tertarik ke arah
selangkangan Robby.
Nida baru ingat kalau penis Robby tersembul keluar dari balik
jeans yang dipakainya,ketika mata Kader Wanita P k* ini menatap
sebatang penis yang besar dan panjang tegak mengeras di depan
hidungnya.

Badan Nida menggigil melihat keperkasaan penis anak muda ini.Wanita
ini melihat penis Robby jauh lebih panjang dan besar dibanding penis
mas Imam ataupun bekas pacarnya,dan saat ini Robby memaksanya untuk
mencium dan mengulum penisnya.
Nida menggeleng,menolak kemauan anak muda ini sehingga membuat
beberapa kali penis itu melenceng mengenai pipinya setelah Robby
menekan kepalaku.Tubuh Kader Wanita P k* ini mengejang hebat oleh
perasaan jijik dan ingin..
"jangaaan dik ..aku nggak mau...jangaaan" pinta Nida lirih
Namun Robby tak perduli,sekali lagi dia menekan kepala wanita ini
agar mau menciumi penisnya.Kali ini Nida pasrah,seakan tak punya
tenaga menolak ketika kepalanya ditekan ke arah selangkangan Robby.
"Uff !!"hanya itu yang sempat keluar dari mulut Nida,ketika batang
penis yang besar dan panjang itu menyumpal mulutnya.Nida lupa dengan
rasa enggan dan jijikku ketika penis yang besar ini berada dalam
mulutnya.

Dengan refleks Kader Wanita P k* ini menjilati penis Robby dengan
lidahnya lantas menghisapnya penuh nafsu yang menggelora.Nida tak
lagi memperdulikan lagi kedaannya yang awut- awutaan dengan jilbab
yang kusut.Wanita berjilbab ini hanya merasakan keasyikan menghisap
penis Robby yang besar dan panjang..enaak..Kenangan ketika mengulum
penis pacarnya 10 tahun lalu sekan kembali lagi.
Dalam keadaan Nida menghisap dan menciumi penis Robby,tangan anak
muda ini tetap menggerayangi liang kemaluannya dan memmbuat gerakan-
gerakan ritmis seakan sebatang penis memasuki liang kemaluan wanita
beranak tiga ini.

Dan Nida pun membiarkan ketika tangan Robby yang lain menggerayangi
dadanya dan meremas-remas bukit didadanya dengan penuh nafsu, yang
membuat kusut jilbab putih yang dikenakan Kader Wanita P k* ini.
Bahkan Nida merasakan tangan Robby yang meremas-remas dadanya
itu,menyusup ke balik jilbab yang dikenakannya lantas membuka kancing-
kancing jubah yang dikenakannya di bagian dada,kemudian tangan itupun
menyusup ke balik jubah yang dipakai Kader Wanita P k* ini pada bagian
dada.Tubuh Nida mengejang tak karuan ketika wanita P k* ini merasakan
tangan Robby merayap di balik BH yang dikenakan wanita berjilbab ini,
lantas meremas-remas kedua payudaranya secara bergantian.Nida semakin
menggelinjang saat Kader Wanita P k* ini merasakan puting susu yang
biasa dihisap kedua anaknya ,kali ini dipelintir pelan oleh jari-jari
tangan Robby,wanita ini merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Nida nyaris memekik-mekik oleh kenikmatan birahi yang sekian bulan
tak pernah didapatinya sejak suaminya pergi.Namun untunglah mulut
Nida saat ini tersumpal oleh batang penis Robby yang besar dan
panjang itu.Robby pun mulai merintih rintih saat penisnya dikulum dan
dihisap dengan kuat oleh Kader Wanita P k* ini.
Namun agaknya Robby masih menyadari semua ini terjadi di bus
umum,sehingga Robby berusaha menahan rintihan kenikmatannya agar
tidak terdengar penumpang lain.

Saat Robby dan Nida sedang menuju puncak birahi mereka, mendadak bis
Rosalia Indah berbelok ke halaman sebuah rumah makan di daerah
Cirebon lantas berhenti. Kedua manusia ini terkejut karena lampu bis
yang semula remang-remang dinyalakan hingga menjadi terang benderang.
Dengan kegugupan luar biasa, Nida segera melepaskan penis Robby yang
ada di mulutnya lantas dengan cepat dia membenahi kancing-kancing
jubahnya yang terbuka. Jilbab putih lebar yang semula awut-awutanpun
segera dibenahi. Wajah wanita cantik kader Partai k* ini merah
padam. Robby pun dengan bergegas membenahi restluting celana jeansnya
sebelum seluruh penumpang terbangun.
Tak lama kemudian, kondektur bus segera membangunkan para penumpang
dan meminta mereka untuk turun beristirahat. Memang demi keamanan,
apabila bus berhenti pada rumah makan, seluruh penumpang diminta
utnuk turun. Dengan agak malas-malasan para penumpang pun satu
persatu menuju rumah makan untuk beristirahat atau sekedar ke toilet
termasuk Robby dan Nida.

Nida masih tengah berusahamenyadari keadaan dirinya, ketika tiba-tiba
Robby menggamit lengannya.
" Mbak kita turun di sini saja" desis mahasiswa sebelahnya tersebut.
Wanita P k* yang masih berwajah kemerahan itu mengernyitkan keningnya.
"Saya harus ke Jakarta, ada rapat Partai " jawab Nida
"Aah..besok pagi aja ke Jakartanya....."sergah Robby, lantas tangan
ibu muda berusia 32 tahun ini ditariknya bahkan tas yang dibawa Nida-
pun segera diambilnya.
Ketika seluruh penumpang beristirahat di rumah makan, Nida justru
ditarik Robby menuju ke sebuah Losmen terdekat. Entah kenapa, wanita
Partai k* yang alim ini seakan tak kuasa untuk menolak ajakan
mahasiswa ini. Bahkan ketika Robby meminta Kartu Anggota Partai
k* yang dipunyainya sebagai tanda pengenal yg diminta petugas
losmen, Nida segera memberikannya.

"jangan curiga pak, kami anggota P k* dan sudah menikah....ini KTA
istri saya, kebetulan dompet saya ketinggalan" kata Robby lantas
tanpa kesulitan, petugas losmen yang melihat kealiman Nida segera
memberikan kunci kamar yang diminta.Petugas losmen ini memang yakin
kalau pasangan ini adalah pasanagn suami istri, walaupun dilihatnya
wanitanya terlihat lebih tua dari laki-lakinya.
Nida masih tercekam perasaan aneh, ketika Robby telah menutup pintu
kamar Losmen dan mengunci pintunya.
Robby tersenyum penuh nafsu ketika dilihatnya Nida masih termangu-
mangu kebingungan.
" jangan bingung mbak, mbak besok masih bisa ke jakarta. sekarang
kita istrirahat dulu." kata mahasiswa ini sambil melepas jaket
almamater yg dipakainya lantas menghampiri wanita P k* yang cantik ini.
Wanita Partai k* berwajah cantik setengah meronta ketika tangan
Robby tiba-tiba merengkuh tubuhnya lantas memeluknya dengan ketat.
" Mbak Nida.....cantiik sekali !"desah Robby yang kini memeluknya
lantas tanpa mendapat perlawanan dari Nida, bibir mahasiswa ini
segera melumat bibir wanita berusia 32 tahun ini dengan penuh nafsu.

Nida menggelinjang ketika bibirnya dilumat oleh mahasiswa tampan
ini.Bahkan ketika tangan Robby menggerayangi dadanya yag masih
tertutup jubah dan jilbab putih yang panjang lantas meremas-remasnya,
wanita Partai k* ini mulai merintih. Akal sehatnya telah hilang
berganti dengan hasrat untuk mendapatkan kepuasan yang sekian bulan
tak pernah didapatkannya.
Beberapa saat kedua bibir itu saling melumat dengan nafas yang
mendengus-dengus, sebelum kemudian keduanya rebah berguling ke atas
ranjang kamar losmen itu hingga menimbulkan derit agak nyaring.
Kedua manusia lain jenis ini masih bercumbu dengan hangat di atas
ranjang. Tubuh Nida menggelinjang-gelinjang hebat oleh desakan birahi
yang dirasakan wanita ini. Gelinjangan Nida yang liar ini tenyata
menyebabkan jubah panjang yang semestinya menutupi tubuh wanita
Partai k* ini hingga mata kaki, tersingkap sangat lebar hingga
ke pinggang dan celan dalam yang dipakainya kini terlihat membuat
Nida terlihat nyaris telanjang.

Saat Robby melepaskan cumbuannya, mata mahasiswa ini melotot lebar
melihat keadaan Nida'. Di kampus Robby, banyak mahasiswi yang aktif
sebagai kader wanita Partai k*. Robby tak pernah melihat tubuh
mereka karena tubuh mereka selalu tertutup dengan pakaian jubah
panjang hingga mata kaki, tetapi yang dilihatnya malam ini adalah
pemandangan seorang kader wanita Partai k* yang sangat
merangsang.

Nida adalah seorang wanita cantik berusia 32 tahun selalu menutup
tubuhnya dengan pakaian panjang yang menutup hingga mata kaki, tetapi
malam ini jubah panjang yang dipakainya tersingkap hingga ke pinggang
sampai celana dalamnya terlihat. Sepasang betis Nida memang masih
tertutup kaus kaki berwarna krem yang panjang namun sepasang paha
wanita berkulit putih mulus ini telanjang hingga ke pangkal pahanya.
Sepasang paha wanita Partai k* ini terlihat sangat padat dan
kencang serta sangat mulus tanpa cacat hingga selangkangannya.
Libido Robby semakin menggelegak melihat selangkangan Nida yang masih
tertutup celana dalam warna putih dengan ketat. Celana dalam katun
itu cukup tipis untuk memamerkan belahan kemaluan wanita Partai
k* yang sangat montok membukit serta sejumput rambut hitam yang
menghiasinya. Celana dalam putih tersebut terlihat mulai agak basah.

Nida terpekik lirih ketika tanpa diduganya, Robby membuka kadua
pahanya lantas wajah mahasiswa yang baru dikenalnya dalam bus
dirapatkan pada bagian yang paling dijaganya selama ini lantas
dirasakannya bagian kehormatanya ini dicium dan dikunyah-kunyah oleh
mahasiswa ini dnegan sanag bernafsu. Wanita Partai k* yang
cantik ini hanya menggeliat-geliat sambil merintih rintih hebat
menahan birahinya, terlabih ketika Robby menarik turun celana dalam
yang menutupi bagian tubuhnya yang paling dijaga ini, lantas dikunyah-
kunyah kembali oleh mahasiswa ini, Nida mengerang-ngerang penuh
birahi.

Nida sudah menikah lebih dari 5 tahun, namun baru sekarang inilah
kemaluan wanita ini diciumi dan dikunyah-kunyah yang membuatnya
terangsang hebat. Nida seuadh benar-benar lupa dengan statusnya
sebagai istri sekaligus Kader Wanita Partai k* sehingga wanita
ini tak menolak ketika beberapa saat kemudian, Robby yang telah puas
dangan kemaluan wanita ini melucuti seluruh pakaian yang melekat di
tubuhnya.

Kamar Losmen ini menjadi saksi ketika seorang kader wanita Partai
k* yang alim ditelanjangi oleh laki-laki yang bukan suaminya,
ketika jubah panjang berwarna hijau yang dipakai Nida sejak dari
Jogja dilucuti dan tergeletak di lantai kamar. Disusul kemudian
jilbab putih lebar yang menutupi kepalanya pun juga tergeletak di
lantai, lantas celana dalam dalam dan BH juga kini teronggok di
lantai. Kaus kaki dan rok dalam yang semula ikut menutupi bagian
tubuhnya kini pun teronggok di samping jubah dan jilbab panjang itu.
Nida, seorang kader wanita Partai k* yang cantik kini telanjang
bulat di depan seorang mahasiswa yang bukan suaminya.

Robby terpesona melihat keindahan wanita yang kini terlentang bugil
di atas ranjang. Mahasiswa ini nyaris tak percaya melihat dirinya
mampu menelanjangi wanita yang semula dilihatanya sangat alim.
Sungguh, Nida adalah seorang wanita yang nyaris sempurna. Wajahnya
lembut mirip Andi Merriem Mattalata, rambutnya hitam ikal dan oanjang
tergerai hingga ke pundak. Kulitnya putih mulus dan sangat halus.
Sepasang payudaranya juga montok membusung dnegan puting susu
kemerahan yang kini mencuat tegak. Perut ibu muda ini juga terlihat
ramping nyaris tanpa kerutan. Kemaluan kader cantik Partai k*
ini sangat montok dengan belahan kemaluan yang kemerahan serta rambut
kemaluan yang agak lebat. Disamping paha dan betis yang putih mulus
yang kenacng dan padat.

Robby menjadi tak tahan. Mahasiswa ini segera melucuti seluruh
pakaian yang melekat pada tubuhnya sebelum kemudian dia menindih Nida
yang tengah pasrah. Nida sempat melirik penis besar Robby sebelum
penis besar dan panjang itu mulai melesak ke dalam liang kemaluan
wanita Partai k* ini. Nida mengerang dan merintih kenikmatan
saat dirasakannya penis Robbby menyusuri liang kemaluannya kian
dalam, dan wanita ini harus membuka pahanya lebar-lebar karena baru
kali ini kemaluan wanita berusia 32 tahun ini dimasuki penis yang
besar dan panjang sperti milik Robby.

Tak berapa lama kemudian, ranjang losmen itu berderit -derit ketika
Robby menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Nida. Kini Robby i
mulai menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam liang
kamaluan wanita P k* sempit yang hangat itu. Liang itu berdenyut-
denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Robby
mendektakan mulutnya ke mulut Nida. Mereka pun berciuman mesra
sekali, saling menggigit bibir, bertukar ludah dan mempermainkan
lidah di dalam mulut yang lain. Tangan Robby juga menggerayangi
payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu. Diremas-
remasnya perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian puting
susu yang sudah mencuat ke atas. Tangan Nida membelai-belai kepala
mahasiswa ini dengan lembut. Pinggul wanita Partai k* yang
besar ini digoyang-goyangkan agar Robby merasakan kenikmatan di dalam
selangkangannya. Sementara vaginanya sendiri mulai berlendir dan
gesekan alat kelamin kedua manusia lain jenis ini itu menimbulkan
bunyi yang seret-seret basah. "Prrttt... prrrttt... prrttt..
ssrrrtt... srrrttt... srrrrttt... ppprttt... prrrttt..."

Penis besar Robby memang terasa sekali, membuat kemaluan Nida seperti
mau robek. Vagina wanita berusia 32 tahun ini menjadi membengkak
besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf
di dalam liang senggamanya menjadi sangat sensitif terhadap sodokan
kepala penis mahasiswa ini. Sodokan kepala penis itu terasa mau
membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti
cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Robby membuat Nida
merasakan nikmat yang luar biasa. Meski agak pegal dan nyeri tapi
rasa enak di kemaluannya lebih besar. Ia merasakan seperti saat malam
pertama. Agak sakit tapi enak. Lendirnya kini makin banyak keluar
membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada wanita Partai
k* ini. Ketika Robby membenamkan seluruh batang
kemaluannya,Nida merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut-
denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan
diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi mahasiswa ini menyodok-
nyodokkan penisnya dengan keras.

Nida kini mulai menuju puncak orgasme. Vaginanya mulai menjepit-jepit
dengan kuat penis Robby. Kaki wanita Partai k* ini diangkat
menjepit kuat pinggang Robby dan tangannya menjambak-jambak rambur
mahasiswa ini. Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, Nida
memuncrakan cairan dari dalam lubang kemaluannya menyiram dan
mengguyur kemaluan Robby disertai erangan panjang penuh kenikmatan.
Setelah itu Nida terkulai lemas di bawah tubuh berat Robby. Kaki
wanita Partai k* ini mengangkang lebar lagi pasrah menerima
tusukan-tusukan kemaluan Robbyi yang semakin cepat.

Tanpa merasa lelah Robby terus memacu penisnya dan sesekali
menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek
setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek makin keras
terdengar karena liang kemaluan NIda itu kini sudah dibanjiri lendir
kental yang membuatnya agak lebih licin. Nida mulai merasakan pegal
di kemaluannya karena gerakan Robby yang bertambah liar dan kasar.
Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika Rudi menghentak-hentakkan
pinggulnya dengan keras dan cepat. "Plok.. plokk... ploll.. plookk...
crrppp... crrppp... crrrppp... srrrpp... srrppp..." Bunyi keras
terdengar dari persenggamaan keduanya itu. "Robby ouhhh pelan, ...!"
desis Nida' sambil meringis kesakitan. Kemaluannya terasa nyeri dan
pinggulnya pegal karena agresivitas Robby yang seperti kuda liar.
Akhirnya Robby mulai mencapai orgasme. Dipagutnya leher jenjang Nida
dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya
keras berkali-kali membuat tubuh Nida ikut terdorong. Muncratlah air
mani dari penisnya mengguyur rahim dan kemaluan wanita Partai
k* ini. Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar
membasahi permukaan sprei ranjang losmen ini.

Setelah mencapai puncak kenikmatan keduanya terlentang lemas,
sementara Nida belum sepenuhnya menyadari keadaanya. Ketika kemudian
kesadaran wanita Partai k* ini perlahan mulai kembali, Robby
mengajkanya kembali bercumbu dan wanita ini tak kuasa menolaknya.
Akhirnya malam ini 3 kali Nida disetubuhi Robby dan 3 kali pula
wanita Partai k* ini mencapai orgasme yang tak pernah
didapatkan

Tidak ada komentar: